Malam ini seperti malam-malam sebelumnya, langit cerah, bintang-bintang bertaburan dilangit bagaikan lampu-lampu kota yang terlihat di atas bukit.
Seperti biasa dan seperti yang sudah-sudah, rasa kantuk belum kunjung juga menyapaku. Memang Aku termasuk dalam golongan yang sangat sulit tidur sore hari, sekarang saja jam telah menunjukkan pukul satu tiga belas menit sama persis yang ada di HP ku. Bila begini aku biasanya suka duduk di taman samping rumahku yang tidak tertata rapih dan tidak indah dilihat, bukannya senang melihat taman yang berantakan, tapi capek memberesinya, karena banyaknya tikus-tikus yang menggali lobang, memakan tanaman bahkan menumpahkan pot-pot yang sudah di susun rapih. Yang saya heran tikus-tikus tersebut serasa tidak takut terhadap diriku, mereka asyik dan cuek saja mencari makan, mencakar-cakar, menggali lubang buat sarang keluarganya. Berbagai macam cara sudah aku tempuh untuk membasmi tikus-tikus tersebut, namun sepertinya percuma, kucing-kucingku pun tak berkutik menghadapinya, sepertinya ukuran badan yang seimbang, dan runcingnya gigi-gigi tikus tersebut telah membuat minder kucing rumah ku, bahkan makanannya pun rela dibaginya dengan tikus-tikus got yang menjijikkan itu.
Tapi cerita ini bukan bermaksud untuk mengekpos masalah taman dan tikus-tikusnya, tapi masalah persahabatan, aku Dini seorang mahasiswi manajemen Fakultas ekonomi di sebuah Universitas Negeri di daerah pulau Jawa. Aku sedang dekat dengan seorang pria yang begitu baik dan perhatian. Awalnya sih aku mengira dia naksir aku, dan sedang Pe De Ka Te, eh.. ternyata anggapan ku salah, ternyata dia hanya menganggapku sebagai teman biasa. Hal ini terbukti suatu ketika dia mengenalkan pacarnya, anggap saja namanya Mirna, anaknya baik, ramah, lemah lembut, dan sedikit pendiam. Teman ku sendiri namanya Ryan,.. wah jadi inget si Ryan sang penjagal itu, serem nih…tapi temanku bukanlah Ryan yang sering masuk berita di teve-teve masalah pembunuhan berantai di sertai mutilasi itu.
Ryan orangnya sangat baik, keluarganya pun demikian, sudah beberapa kali aku main kerumahnya (bahkan sampai sekarang bisa dibilang sering). Selain itu dia adalah seorang pria yang sangat setia pada pasangannya. Cintanya terhadap Mirna tidak terukur dalamnya. Hingga suatu hari ketika Ryan mengajak jalan-jalan Mirna ke sebuah pertunjukkan Musik, (Kontes Band-band lokal) ketika mereka baru saja memarkir sepeda motor di depan gedung pertunjukkan tersebut, tiba-tiba datang seorang laki-laki gondrong badan krempeng, menyerobot dari samping membawa kabur tas kecil Mirna yang berisi dompet dan sebuah HP serta alat-alat make up. Penjambret tersebut kabur ke arah jalan raya, ternyata disana temannya telah menunggu dengan sepeda motornya.
Melihat hal tersebut Ryan tidak tinggal diam, bukannya mau sok jadi pahlawan atau mau sok jagoan, tapi karena rasa kemanusiaan dan rasa sayang terhadap pacarnya, karena HP yang ada di tas pacarnya itu adalah HP baru merek Nokia N73 di beli dari hasil nabung berbulan-bulan. Bahkan pacar si Ryan tersebut rela gak ngebakso selama 7 bulan lebih demi ngumpulin uang buat beli HP tersebut.
Tidak berfikir dua kali Ryan langsung menuju motornya yang barusan di parkir dan tidak berapa lama telah melaju dengan kencangnya mengejar para jambret tersebut.
***
Udah dua jam lebih Mirna, sang kekasih pujaan menunggu Ryan di pelataran parkir gedung, bahkan sepertinya pertunjukkan dalam gedung sudah hampir selesai, terlihat para penonton mulai keluar satu-persatu.
Rasa bingung, gelisah, khawatir, dan berbagai macam perasaan bercampur aduk dalam diri Mirna. Karena keadaan mulai sepi, dan pertunjukan band telah selesai, akhirnya Mirna memutuskan untuk pulang naik angkot.
Sesampainya di rumah, Mirna mencoba menghubungi HP Ryan, tapi nada selalu sibuk, menghubungi ke rumahnya, orang rumah malah balik nanya ? katanya juga belum pulang. Tidak putus asa kembali Mirna menghubungi HP Ryan, dan akhirnya ada yang menjawab, perasaan lega mulai hinggap ketika HP mulai diangkat, tapi hal itu tidak berlangsung lama, karena ternyata yang mengangkat bukan Ryan, tapi seorang bapak-bapak, rasa penasaran Mirna kembali timbul. Setelah bicara basa-basi, ternyata Bapak-bapak tersebut adalah seorang Dokter, yang mencoba menghubungi nomor-nomor yang ada di HP Ryan, dan kebetulan baru beberapa nomor yang dihubungi belum termasuk keluarga, Mirna telah menelpon.
Rasa penasaran, curiga dan lain sebagainya menghinggapi Mirna, dan tak berapa lama berita mengejutkan membuat lemas Mirna, hingga jatuh lunglai kelantai. Berita tentang keadaan Ryan.
Ternyata ketika Mirna menanyakan tentang Ryan, dan bagaimana HP nya bisa ada pada Dokter, Dokter menjawab bahwa Ryan sedang pingsan di rumah sakit. Tapi Dokter tidak menjawab penyebabnya kenapa Ryan bisa pingsan. Dokter hanya memberi alamat rumah sakit tempat Ryan di rawat.
***
---Lho,… kok ceritanya jadi soal Mirna, kan yang teman aku Ryan…… Cuman ini ada kaitannya deng…….Ngemeng-ngemeng (Tukul Empat Mata ceritanya) soal Ryan ternyata parah banget, dan bener-bener parah deh…. Because, and sebab ternyata tuh si Ryan yang sahabat gw habis dipukulin tuh jambret ampe babak belur….. (maaf ceritanya salah, kesannya Sinetron banget. Jadi sebenarnya begini)---
***
Pagi-pagi sekali, bahkan anak sekolah juga belum berangkat ke sekolahannya, para karyawan belum pada berangkat ke pabriknya, para pejabat masih pada lelap dalam tidurnya. Mirna pergi ke rumah sakit diiringi dengan berangkatnya para pedang sayur yang mau kepasar, diiringi para satpam yang baru pulang ronda, diiringi para maling yang lagi sial gak dapet mangsa.
Sesampainya di rumah sakit Mirna kaget tiada kepalang, kaget bukan karena melihat kondisi Ryan yang babak belur, tapi karena ternyata keadaannya tidak seperti yang ada di pikirannya dan yang selalu membayanginya semalaman hingga gak bisa tidur. Ternyata keadaannya baik-baik saja dilihat dari pandangan mata, badannya tidak ada luka-luka yang parah, hanya sedikit lecet-lecet, dan sedikit perban di kepala.
Yang membuat penasaran dan jadi pertanyaan besar dalam diri Mirna adalah penyebab luka-lukanya, kalau habis dikeroyok para jambret pasti luka-lukanya tidak demikian, harusnya lukanya lebam-lebam, kelopak mata memar biru kehitam-hitaman, kaki patah, tangan patah, bekas tusukan pisau di sana-sini, perut sobek, usus memburai, dan lain-lain seperti kejadian-kejadian kriminal di teve-teve (Buser, Patroli, Sidik, Fakta, Telusur, atau Tangkap dan lain-lain sejenisnya yang ceritanya di bikin komedi) itu yang mengotori pikiran Mirna semalaman.
Ternyata ini bukan ? luka-lukanya lebih mirip orang kecelakaan ? Apa Ryan jatuh ketika mengendarai sepeda motor, dan luka-lukanya akibat goresan dan terbentur aspal. Dugaan ini yang lebih mendekati dengan keadaan Ryan sekarang. Ya… pasti Ryan terjatuh waktu mengejar para Penjabret semalam. Jadi bukan karena habis berkali seperti para pendekar di film kolosal.
Untuk lebih jelasnya Mirna menanyakan langsung kepada suster yang kebetulan lewat di depan kamar rawat Ryan. Ternyata kejadiannya tidak salah, Ryan kecelakaan ketika mengejar para jambret tersebut. Kronologisnya tidak begitu jelas gimana kejadianya. Yang jelas sekarang Ryan terbaring di rumah sakit dalam keadaan pingsan.
Cuman apakah separah itukah luka-lukanya hinga Ryan tak sadarkan diri semalaman. Kalau dilihat dari fisiknya tidak ada masalah, mukanya juga masih terlihat ganteng.
***
Sudah dua hari Ryan di rawat di rumah sakit Aku dan Mirna setia menemaninya, setiap sore Sepulang kuliah aku mencoba menyempatkan diri untuk menjenguk Ryan kerumah sakit, dan yang pasti disana Mirna setia menunggui sang kekasihnya.
Cerita-cerita mengenai awal kejadian hingga tiba dirumah sakit diatas adalah curahan hati langsung dari sang kekasih Mirna selama tiga hari ini di rumah sakit. Ya.. karena hanya aku yang ada untuk bercerita, keluarganya menjenguk hanya waktu malam hari, dan ada juga diantaranya yang datang siang hari. Jadi kalau sore begini hanya aku dan Mirna yang menunggui tubuh Ryan yang diam membisu di tempat tidur.
Iya sampai tiga hari ini Ryan belum juga sadar dari pingsannya. Dan rencananya Dokter akan melakukan rongsen atau apalah istilah kedoterannya untuk melihat keadaan tulang tengkorak Ryan dan mungkin otak belakangnya.
Diperkirakan akibat lamanya Ryan pingsan adalah benturan yang ada di bagian belakang kepalanya. Mungkin karena waktu itu Ryan tidak memakai helm ketika terjatuh, hingga kepalanya langsung menghantam trotoar.
***
Akhirya di hari kelima Ryan sadar, tapi benar seperti kata Dokter, Ryan mengalami gangguan otak yang istilahnya susah disebutin, tapi kalau menurut aku yang orang awam namanya gagar otak. Tingkah lakunya, sikapnya semua berubah total. Ryan jadi seorang pemurung, suka marah-marah, kadang bengong sendiri seperti orang bloon, bahkan kalau saya bilang yang sebenarnya tidak tega kalau Ryan itu seperti orang gila.
Saya pikir hanya sampai disini kisah cinta sejati teman saya Ryan dan Mirna, ternyata tidak. Mirna berjanji sama saya kalau dia akan setia menjaga dan merawat Ryan. Mendengar hal itu aku jadi lega.
Seminggu, dua minggu sikap Mirna masih seperti biasa, setia menjaga dan merawat Ryan. Tapi tepat di minggu ke lima atau kurang lebih satu bulan setelah kejadian itu, sikap Mirna menjadi berubah, sepertinya rasa cinta dan sayangnya mulai luntur.
Mirna mulai jarang-jarang menjenguk Ryan, bahkan di bulan-bulan berikutnya Mirna hampir tidak pernah memperlihatkan batang hidungnya.
Hanya saja aku tidak terlalu pusing, dan aku anggap itu bukan urusan aku untuk mengetahui masalah atau hubungan orang lain walaupun Ryan adalah sahabat baik ku, karena hingga kini aku masih rajin menjenguknya walau kadang hanya sebentar.
Hingga suatu hari secara tidak sengaja aku bertemu dengan Mirna dengan seorang pria, melihat hal itu emosiku langsung memuncak, tidak disangka seorang Mirna yang baik, ramah, penyabar, tega menghianati teman ku Ryan. Tidak menunggu-nunggu lagi langsung aku melabraknya.
Perkelahian kecil dan adu mulut terjadi saat itu, tapi sang pria tersebut akhirnya memisahkan kami berdua dan langsung membawa Mirna kedalam mobilnya dengan sedikit menyeretnya.
Akhirnya terungkap juga, kenapa selama ini Mirna jarang-jarang menjenguk Ryan, ternyata Mirna telah punya pria idaman lain (biasa orang sebut PIL) sungguh tega sekali dia, setelah pengorbanan Ryan selama ini terhadapnya hingga kecelakaan itu terjadi, tapi balasannya ? Mirna selingkuh.
Rasa penasaran, marah, dan sebagainya membuat aku terpaksa mendatangi rumah Mirna untuk meminta penjelasan mengapa Mirna tega menghianati Ryan, dan lupa akan semua janji-janjinya, ya… belum genap tiga bulan Mirna berjanji setelah kecelakaan itu, bahwa dia akan tetap setia, menjaga dan merawat Ryan, bahkan cinta dan sayangnya tidak akan berkurang sedikit pun, kepada Ryan apapun yang terjadi, tapi kenyataannya ?.
***
Akhirnya hari itu di rumah Mirna aku mendapatkan jawabannya tapi entah benar atau tidak alasan Mirna aku tidak peduli yang jelas aku tetap benci sama dia, benci karena telah menghianati sahabat terbaik ku Ryan. Sampai sekarang aku menganggap tidak pernah kenal dengan yang namanya Mirna sebagai teman, tapi aku kenal hanya sebagai musuh, walaupun hanya musuh dalam sebuah perang dingin.
Pria yang bersama Mirna saat itu ternyata adalah tunangannya, Mirna beralasan bahwa dia telah dijodohkan oleh kedua orang tuanya, dan dia tidak bisa menolaknya. Orang tua Mirna tidak ingin ia berhubungan lagi dengan Ryan, bahkan berharap Mirna melupakan Ryan dengan menjodohkan dengan seorang laki-laki pilihan kedua orang tuanya. Alasan yang mungkin logis buat para orang tua dan mungkin tidak untuk para remaja yang sedang jatuh cinta, alasanya adalah………….. Mungkin para pembaca sudah bisa menebaknya…?
***
---Kalau mau jujur gw yang menulis cerita ini sebenarnya bukanlah Dini atau seorang perempuan, gw Caray seorang laki-laki tulen, yang setiap malam susah tidur, dan suka begadang di samping rumah ditemani para tikus-tikus got yang menyebalkan, terkadang juga ditemani oleh tetangga saya Paman (teman-teman menyebutnya nama aslinya sih Samsuri) dan Azis. Karena malam ini seperti malam biasanya begadang di samping rumah, sambil melihat bintang-bintang yang bertaburan, dan tikus-tikus got yang berkeliaran, tiba-tiba teringat cerita teman saya si Dini (nah si Dini ini yang punya cerita sebenarnya) yang memang suka curhat sama saya. Langsung saya tulis deh cerita tersebut.---
2 komentar:
mau cari sendiri, mandiri. cocok nggak cocok urusan belakang, itu kali ya alasannya. :)
bisa iya bisa tidak
Posting Komentar