MENSIKAPI MASALAH LIBUR SEKOLAH & TELEVISI
Selama libur sekolah yang cukup panjang waktunya, menimbulkan permasalahan tersendiri. Masalah yang paling banyak menjadi keluhan para orangtua adalah seputar permasalahan anak-anak yang lebih banyak menghabiskan waktunya di depan televise selama liburan sekolah.
Banyak anak-anak yang dari pagi sampai malam terus berada di depan televise, mereka hanya berhenti sebatas untuk makan, atau keperluan lainnya. Selebihnya, mereka habiskan waktunya untuk menyaksikan acara-acara yang ada di televise.
Yang perlu kita perhatikan adalah dampak dari mereka menyaksikan tayangan-tayangan yang ada dalam siaran tersebut. Kalau diperhatikan, acara-acara yang ada lebih di prioritaskan untuk acara orang dewasa daripada acara untuk anak-anak. Bahkan, ada salah satu acara yang menurut saya sangat tidak pantas ditonton untuk anak-anak.
Bahkan, menurut seorang pakar pendidikan dari
Yang menjadi permasalahan apabila anak terlalu bebas menyaksikan tayangan-tayangan yang ada di televise, karena masa kanak-kanak dalam proses penyerapan informasi mereka masih bersifat spontan, artinya apa yang ia lihat, ia dengar maka hal itu pula yang akan mereka munculkan (Stimulus-Respon). Misalnya, ketika baru saja mereka mendengar kata ‘bego’ yang ia dengar dan ia lihat dari salah satu tokoh yang ada dalam tayangan tersebut, maka si anak secara spontan akan meniru dan mengulangi kata-kata yang baru ia dapatkan tersebut.
Lantas bagaimana kita mensikapinya ?
Yang bisa kita lakukan untuk mensikapi permasalahan ini diantaranya adalah ;
- Berikan aturan secara jelas, acara-acara apa saja yang boleh ia saksikan dan acara-acara mana saja yang tidak boleh ia saksikan. Akan lebih bagus lagi apabila diberikan penjelasannya kenapa kok si anak tidak boleh menyaksikan acara tersebut. Sebab, kalau hanya sebatas dilarang tanpa ada penjelasannya justeru si anak malah semakin penasaran. Kalau si anak merasa penasaran, maka ia akan secara sembunyi-sembunyi untuk mencoba menyaksikan acara tersebut, ketika tidak mendampinginya. Jadi, berikan alas an yang jelas.
- Berikan permainan dan kegiatan yang bersifat aktif. Misalnya, ajak anak-anak untuk terlibat merapikan kamarnya. Sehingga, ia merasa senang dan tidak merasa bosan.
- Apabila memungkinkan, kegiatan traveling juga bagus untuk mengisi liburan sekolahnya. Dalam, kegiatan traveling bisa disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan keuangan Anda, jadi tidak harus yang berbiaya mahal. Tetapi, anak tetap bisa merasa senang dan mendapatkan pengalaman-pengalaman baru yang bersifat positif.
Selamat berlibur dan selamat berbahagia.
1 komentar:
www.tvsukabumi.blogspot.com
Posting Komentar