Senin, 16 Agustus 2010

Untuk Kalian Sobat Ku Yang Entah Ada Dimana

Sobat...
Kangen rasanya ingin bertemu dan berkumpul kembali dengan kalian.

Sobat... perjuangan kita belum berakhir, tapi kita telah terpisah, entah terpaksa atau karena keadaan. Kangen rasanya kita kembali bersatu seperti dulu, walau kita berasal dari latar belakang yang berbeda, berasal dari suku, budaya dan pulau berbeda, tapi kita satu perjuangan. Sobat... apakah kau kini masih berjuang? kalau masih, ajaklah aku bersamamu.

Teringat aku akan masa-masa perjuangan kita dulu, sebenarnya kalau boleh aku tanya apa sih yang kita perjuangkan? berjuang untuk mencari makan ? atau berjuang untuk kesenangan? Tapi apapun alasan dari apa yang kita perjuangkan bersama tidak lah penting, yang penting adalah rasa persatuan, persaudaran, dan kesetiakawanan. Yang penting perjuangan kita tidak menindas dan merugikan baik bagi diri kita atau orang lain, dan tidak melanggar norma-norma yang berlaku. Perjuangan kita adalah perjuangan sekelompok pemuda jalanan, yang ingin menggapai cita-cita dan angan-angan, yang berakhir dengan torehkan sejarah dalam hidup kita masing-masing.

Perjuangan kita memang bukan perjuangan mengusir penjajah, bukan senjata dan bambu runcing yang kita pegang, yang kita pegang adalah bakat dan kreatifitas serta kebersamaan, walaupun dalam susah maupun senang, ada sama dimakan tidak ada sama-sama kita cari makan. Perjuangan kita adalah perjuangan untuk mengisi kemerdekaan.

Besok kita merayakan hari kemerdekaan sobat, apakah kau juga ikut merayakannya? Aku rindu dengan suara emas mu, akankah masih ku dengar lagi suara itu, suara yang mampu menghibur anak-anak diacara ulang tahun, suara yang mampu menghibur para penumpang di atas bis kota. Aku rindu akan kebersamaan kita, canda tawa atau lelucon kalian, aku rindu akan semangat kita yang dulu, keberanian kita menantang maut, dan rindu akan pikiran-pikiran nakal dan liar untuk berpetualangan mengelilingi negeri ini.

Kita berpisah setelah pernikahanku, dan kalian janji waktu itu akan hadir kepesta pernikahanku, yang setelah kutunggu-tunggu dan kunanti-nanti ternyata kalian tidak juga datang. Setelah lama baru aku tau kenapa kalian tidak datang, kalian malu, malu dengan penampilan kalian, malu karena tidak dapat memberikan hadiah, malu karena kalian tidak punya apa-apa. Sebenarnya bukan itu yang aku harapkan, yang aku harapkan cukup kehadiran mu sobat. Dan maaf kan aku sobat, karena pernikahanku, kita tidak jadi kelilingi negeri ini, aku tidak membatalkan dan kalianpun tidak melanjutkan rencana itu. Mimpi indah kita dipulau Bali, khayalan kita di puncak Rinjani, tinggallah mimpi. Dan kita hanya bisa mendengarkan cerita dari dua teman kita yang sudah lebih dulu kesana.

Sobat... dimanakah kau sekarang...? dimanakah kalian sekarang ? Aku rindu. Aku kangen kalian.

0 komentar:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com